Implementasi Moderasi Beragama Kyai Subkhi dalam Perjuangan Penegakan Kemerdekaan
Parakan, 10 November 2025 — Festival Parakan Happiness 2025 sukses digelar pada 8–10 November 2025 di Kota Parakan, Kabupaten Temanggung. Kegiatan ini mengangkat tema “Dari Dakwah Moderasi Menuju Perjuangan Bambu Runcing: Implementasi Moderasi Beragama Kyai Subkhi dalam Perjuangan Penegakan Kemerdekaan.”

Dalam festival ini, UIN Raden Mas Said Surakarta turut berpartisipasi dengan mengirimkan 10 delegasi mahasiswa dari Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) semester 3 dan 5 oleh Ananda Zuhud, Muhammad Ilham Nuruddin, Viky Khoirul Fuadi, Fito Zainal Abidin, Naufal Hidayat, Oktavian Priyo Legowo, Syabil Hayyun, Shokhibuddin, Ibnu Fathir. Keikutsertaan ini mendapat dukungan penuh dari pihak program studi sebagai bagian dari penguatan kompetensi dan jejaring akademik mahasiswa.

Festival Parakan Happiness diikuti pula oleh perwakilan berbagai universitas ternama seperti UGM, UNDIP, UNNES, dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, serta sejumlah perguruan tinggi lainnya. Para peserta diberi ruang luas untuk berkontribusi dan menjalin relasi lintas kampus dalam forum ilmiah dan kebudayaan ini. Panitia yang profesional dan komunikatif turut memastikan seluruh kegiatan berjalan lancar dan berkesan.

Rangkaian kegiatan meliputi Pidato Kebudayaan, Seminar Nasional, Pelatihan Metodologi Penelitian Sejarah, serta Jelajah Kota Parakan. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa diajak menelusuri jejak perjuangan lokal dan memahami relevansi sejarah lokal dalam konteks sejarah nasional.
Salah satu sorotan utama acara ini ialah figur Kyai Subkhi, tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau dikenal sebagai ”Kyai Bambu Runcing” karena perannya dalam menginspirasi para pemuda untuk melawan penjajah dengan menggunakan bambu runcing. Nilai-nilai perjuangan dan moderasi beragama yang beliau tanamkan menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam menjaga persatuan dan semangat kebangsaan di era modern.

Selain memperkaya wawasan sejarah, festival ini juga menjadi wadah refleksi tentang pentingnya moderasi beragama di tengah dinamika masyarakat kekinian. Kota Parakan sendiri menjadi lokasi yang istimewa karena menyimpan banyak jejak perjuangan pasca-proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Dengan latar geografis yang menawan diapit oleh Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, Parakan menawarkan suasana yang sejuk, ramah, dan penuh nilai historis. Para peserta mendapat fasilitas lengkap dari panitia, mulai dari akomodasi, konsumsi, transportasi, hingga sarana kegiatan.
Selama tiga hari pelaksanaan, peserta diajak menjelajahi situs-situs bersejarah dan berinteraksi langsung dengan masyarakat Parakan yang hangat serta menjunjung tinggi nilai tradisi. Festival Parakan Happiness 2025 diharapkan dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang dan menjadikan Parakan tidak hanya sebagai destinasi wisata alam, tetapi juga pusat wisata sejarah dan spiritual yang menumbuhkan semangat kebangsaan serta moderasi beragama.
Festival Parakan Happiness 2025: Dari Dakwah Moderasi Menuju Perjuangan Bambu Runcing
6 hari yang lalu - UmumRapat Evaluasi Pembelajaran Prodi SPI Setelah UAS Semester Gasal 2024–2025
9 bulan yang lalu - Umum