Loading...

UIN Raden Mas Said Surakarta Laksanakan Capacity Building di Sekolah Indonesia Davao, Filipina

Diterbitkan pada
18 September 2022 14:27 WIB

Baca

UIN Raden Mas Said Surakarta Laksanakan Capacity Building di Sekolah Indonesia Davao, Filipina

Davao, Filipina — Pada 18 September 2022, Institut Studi Islam dan Orientalisme (ISIO) UIN Raden Mas Said Surakarta melaksanakan kegiatan Capacity Building bagi guru dan siswa di Sekolah Indonesia Davao (SID), Filipina. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya internasionalisasi kampus sekaligus menjajaki kerja sama pendidikan dengan pihak KBRI di Davao dan KBRI Manila.

Delegasi UIN Raden Mas Said Surakarta yang terdiri dari Dr. Supandi, M.Ag., Dr. Siti Isnaniah, M.Pd., dan Martina Safitry, M.A., disambut hangat oleh Ibu Heny dari Bidang Politik Budaya di Kantor Konsulat Jenderal RI di Davao City. Agenda utama kunjungan adalah penguatan kapasitas guru dalam hal manajemen pembelajaran bagi penutur asing serta peningkatan kompetensi guru-guru Indonesia di luar negeri, khususnya dalam keterampilan menulis dan publikasi ilmiah.

Kegiatan Capacity Building hari kedua terbagi menjadi dua sesi: satu untuk guru dan satu untuk siswa. Sesi guru difokuskan pada pelatihan metode pembelajaran efektif dan strategi publikasi ilmiah, yang disampaikan oleh Dr. Supandi dan Dr. Siti Isnaniah. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pihak Sekolah Indonesia Davao sebagai bentuk penguatan profesionalisme tenaga pendidik Indonesia di luar negeri.

Selain kegiatan di Davao, tim ISIO UIN Raden Mas Said juga menyempatkan diri melakukan kunjungan ke KBRI Manila pada 21 September 2022. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Prof. Dwi Palupi, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Manila. Pertemuan membahas peluang kerja sama pengembangan pengajaran cerita tutur sejarah Islam Nusantara, serta strategi penjaringan mahasiswa asing yang berminat melanjutkan studi di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut juga disinggung tentang kebijakan terbaru Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia terkait regulasi penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang kini harus melalui Kemenlu. Seluruh diskusi berjalan dalam semangat memperkuat jaringan pendidikan tinggi Indonesia di tingkat internasional, terutama dalam mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Kegiatan diakhiri dengan kepulangan tim UIN Raden Mas Said melalui Bandara Internasional Manila pada malam hari pukul 21.00 waktu setempat. Kegiatan ini menjadi langkah awal memperkuat diplomasi pendidikan Indonesia di kawasan Asia Tenggara, khususnya di Filipina. Ghulam Mujaddid