UIN Raden Mas Said dan MUI Gelar Seminar Sejarah dan Literasi Islam di Jakarta

Jakarta, 17 September 2024 — Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelenggarakan Seminar Wawasan Sejarah dan kunjungan akademik ke Kantor MUI Pusat, Jakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang Pengabdian kepada Masyarakat dan pengembangan literasi Islam.

Sebanyak 70 mahasiswa dari Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) dan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam (IP), didampingi oleh empat dosen pembimbing, turut serta dalam kunjungan akademik yang berlangsung pada Selasa, 17 September 2024. Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai sejarah Islam serta mempererat kerja sama antara lembaga pendidikan dan keagamaan.

Kegiatan ini disambut oleh Ketua Lembaga Pengembangan Buku dan Konten Keislaman (LPBKI) MUI, Prof. Endang Soetari, yang menyampaikan apresiasi atas inisiatif UIN Raden Mas Said. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi strategis antara MUI dan perguruan tinggi dalam mengembangkan literasi keislaman di Indonesia.

“Alhamdulillah, kami menyambut baik kunjungan dari Universitas Islam Raden Mas Said. Kegiatan ini sangat relevan dengan misi kami dalam membina literasi Islam melalui penerbitan dan pelatihan konten keislaman,” ujar Endang.

Dalam kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UIN Raden Mas Said dan MUI. Ketua Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Muhammad Fajar Sodhiq, menjelaskan bahwa kerja sama ini sangat penting dalam mendukung proses akreditasi program studi serta memperkaya referensi penelitian mahasiswa.

“Kunjungan ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung dalam pengumpulan data primer, tetapi juga memperkuat jejaring akademik antara UIN dan MUI,” ungkap Fajar.

Dengan terselenggaranya seminar ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa dan masyarakat umum yang memahami pentingnya pelestarian sejarah dan budaya Islam dalam memperkuat jati diri bangsa. Khofifah zahra